"Oleh sebab itu kami merencanakan pendirian device layanan di berbagai wilayah untuk memastikan distribusi makanan bergizi tepat sasaran, mulai dari siswa sekolah hingga kelompok rentan lainnya," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa pelaksanaan MBG di Papua akan dimulai secara bertahap setelah Lebaran 2025. Oleh sebab itu, pihaknya meminta adar ada sosialisasi dan edukasi terkait manfaat MBG agar dapat segera dilakukan.
Pemerintah menyadari bahwa membangun masa depan yang lebih baik membutuhkan kolaborasi dan komunikasi yang terbuka. Oleh karena itu, ruang dialog selalu tersedia bagi semua pihak yang ingin berkontribusi dalam keberhasilan program ini.
Program ini tidak sekadar menyediakan makanan bagi anak-anak sekolah, tenaga pendidik, dan keluarga kurang mampu, tetapi juga berperan sebagai solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Akibatnya, kasus gizi buruk dan stunting masih banyak ditemukan di berbagai wilayah, yang berdampak pada perkembangan fisik dan mental anak-anak Papua.
Program ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi langkah konkret untuk memastikan setiap anak mendapatkan akses terhadap makanan bergizi dan memiliki kesempatan tumbuh sehat serta cerdas.
"Terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas program yang sangat menyentuh langsung bagi masyarakat miskin yang mengalami kekurangan gizi, baik ibu dan anak," imbuhnya.
"Kami sangat menyambut baik adanya program ini, karena selama ini kami menghadapi masalah serius terkait gizi anak-anak di Papua. Mereka sering datang ke sekolah dalam keadaan lapar, yang jelas mengganggu proses pembelajaran mereka.
Dukungan luas dari berbagai elemen click here masyarakat semakin memperkuat program ini. Pemimpin adat, pemuka agama, dan tokoh masyarakat di berbagai wilayah—dari perkotaan hingga pelosok pegunungan—menyambut baik dan merasakan langsung manfaatnya.
Menurut Tabuni, di beberapa daerah di Papua dan Papua Barat saat ini ada sejumlah pemuda yang menggeluti wirausaha di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Mereka telah berproduksi secara kontinu.
Seorang petani lokal di Manokwari. –Jubi/Ist Pembinaan itu dilakukan dengan fasilitas pelatihan teknis, pemasaran, dan stimulan bantuan bibit ataupun peralatan yang dibutuhkan dengan membangun jejaring lintas kementerian dan lembaga di pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.
Dengan anggaran yang dikelola secara bertahap, mereka menyiapkan menu bergizi menggunakan bahan pangan yang sebagian besar berasal dari petani dan nelayan lokal. Selain menekan biaya, pendekatan ini juga mendukung ekonomi komunitas setempat.
Kolonel Inf Agus menjelaskan ada forty seven orang relawan yang dipekerjakan. Kemudian ada kepala satuan pelaksanaan dan wakil, ahli gizi dari Dinkes Manokwari, akuntan, dan lainnya di bagian masak sampai dengan pengantaran.
“Kami berkomitmen kuat untuk bersama-sama ‘stakeholder’ terkait, mendorong dan memfasilitasi pemuda-pemudi Papua untuk maju bersama melalui kegiatan wirausaha dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kita miliki,” kata alumni penerima beasiswa LPDP 2021 ini.
Menurutnya, PYCH dan DPM/A sebagai wadah perkumpulan pemuda yang menggeluti berbagai bidang, termasuk bidang pertanian, peternakan, dan perikanan selama ini aktif melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pemuda di wilayah Papua Barat yang berpotensi dan memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan dirinya melalui wirausaha.
PAPUA - Kemiskinan dan kelaparan masih menjadi tantangan besar di Papua, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Namun, secercah harapan kini hadir melalui Program Makan Bergizi Gratis, sebuah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi angka gizi buruk, meningkatkan kualitas pendidikan, dan membuka peluang hidup yang lebih baik bagi masyarakat Papua.